Shingeki no Kyojin

by 00.51 0 komentar
Type: TV
Episodes: 25
Status: Currently Airing
Aired: Apr 7, 2013 to ?
Producers: Production I.G, FUNimation EntertainmentL, Mainichi Broadcasting, Pony Canyon, Kodansha, Wit Studio, Shingeki no Kyojin Team
Genres: Action, Drama, Fantasy, Super Power
Duration: 24 min. per episode
Rating: R - 17+ (violence & profanity)

Beberapa bulan "dipingit" gak keluar rumah buat belajar dan mengorbankan waktu main dan nonton anime, sial bagi gue karena pada masa itu justru dirilis anime yang booming dan ramai dibicarakan orang-orang. Ya, Shingeki no Kyojin (Attack on Titan) berhasil merebut hati para penonton di awal tahun ini. Tapi, dimana ada kumpulan orang banyak, selalu ada kemungkinan ada copet, begitu juga dalam hal ini. Seperti halnya waktu Sword Art Online booming tahun lalu dan sukses meracuni banyak orang yang masih "suci”—terutama kalangan gamer—dan menarik mereka ke lingkaran setan keindangan dunia dua dimensi, yang karenanya banyak yang dengan enteng menspoiled jalan cerita anime yang sedang berjalan itu. Mungkin karena kebelumpahaman mereka tentang etika dan unwritten-rules tentang menonton anime ongoing, bahwa ada banyak sekali orang yang menganggap spoiler itu najis, dan tingkatannya menjadi najis mugalodhoh kalau itu anime yang sedang ongoing, yang mengganggu keabsahan kenikmatan menonton. Beruntung bagi gue, karena waktu Sword Art Online, gue selalu nonton setiap episodenya di awal waktu baru keluar, setiap Minggu pagi, dan cerita Sword Art Online juga gak terlalu istimewa yang sampe bakal nyesek banget kalau ke-spoiled. Tapi, beribu angin topan keapesan buat gue, saat Shingeki no Kyojin, yang jalan cerita dan twistnya subhanallah ini, sebelum gue nonton udah kena spoiler duluan. Betapa kampretnya. *Aku ingin lupa ingatan, Tuhaaaan!!*

Well, yang penting tibalah saatnya buat gue balas dendam dengan segera menonton anime ini. Karena efek kehebohannya, bahkan sebelum nonton pun gue udah gak asing dengan kata-kata seperti “Titan”, “Eren”, “Mikasa”, bahkan “Ustad Rifa’i”. Okelah gapapa, yang penting sekarang gue udah bisa nonton walaupun kadar kenikmatannya telah berkurang beberapa persen karena kena spoiler, dan berikut kesan yang gue dapatkan setelah menonton sampe episode 13.5 (bagian sinopsis dan lain-lain gue skip aja ya, gue rasa kebanyakan udah tau sinopsis anime terkenal ini dan udah banyak dibahas juga, gue mau langsung ke review, gak sabar pengen nyeritain kesan-kesan haha) :



Ide Cerita



Brilian! Udah itu aja, ide cerita tentang manusia yang diambang kepunahan karena terancam dimakan oleh makhluk-raksasa-telanjang-tanpa-organ-reproduksi bernama Titan ini sangat menarik. Apalagi ide kalau ternyata manusia bukan makanan Titan, melainkan hanya mainan. Ya, Titan memakan manusia bukan karena lapar atau apa, tapi karena iseng dan cuma buat kesenangan. Rasakan itu manusia, akhirnya kalian tahu gimana rasanya jadi kuaci.

Berbekal pondasi cerita yang kuat ini, konsekuensi-konsekuensi selanjutnya dari ide cerita inipun ditampilkan sama mulusnya. Sebut saja, yang paling menonjol, bagaimana efek psikologi manusia yang sedang terancam, ketakutan, dan perasaan tak berdaya saat menghadapi para titan ditampilkan sangat intens, sampai konflik yang timbul yang tidak diakibatkan oleh titan secara langsung, melainkan karena sifat dasar manusia –serakah, egois, maunya menang sendiri dan tidak mau mengalah *eh kayak lagu Rhoma Irama gini—dan  akhirnya menimbulkan konflik internal di kalangan manusia itu sendiri.

Oh ya, gue suka, sangat suka dengan konsep manusia yang terkurung di suatu teritorial yang dillindungi tembok tinggi. Bagaimana manusia mengurung diri dan merasa aman di dalam sana, dan bagaimana Eren dan Armin sangat ingin keluar dari tembok itu dan melihat indahnya dunia luar, suka banget.



Gue suka gimana Eren menganggap manusia yang tinggal di dalam kandang yang mereka sebut tembok itu tidak berbeda dengan hewan ternak. Gue juga suka pembagian pasukan militer menjadi tiga divisi, yaitu Garrison, Recon Corps, dan Military Police, dan pandangan masyarakat terhadap ketiganya, serta perbedaan pandangan mereka sebelum dan setelah penyerangan Wall Maria. Tak lupa hal kecil namun mengena seperti kenyataan siapa saja yang berhak memilih masuk Military Police dan pandangan para cadet tentang menjadi seorang Military Police yang mana hal itu mengganggu Eren, itu keren. Tentu saja itu semua masih merupakan kosekuensi-konsekuensi dari benang merah utama : ketakutan manusia terhadap titan.


Karakter




Seperti layaknya seri panjang lainnya, Shingeki no Kyojin memiliki banyak karakter. Ya harus meluangkan waktu sedikit untuk mencerna dan menghafal karakter-karakternya, apalagi karena settingnya di eropa, nama-namanya ya nama-nama orang barat yang rada asing di dengar hehe. Tapi bukan itu juga sih yang mau dibahas, gue mau bahas tentang gimana character developement yang bagus yang ada di anime ini, bahkan sudah terlihat dari setengah seri ini –rencananya akan dibuat sampe 25 episode.
Masing-masing tokoh dalam anime ini memliki karakter yang kuat, terutama tiga karakter utama yakni Eren, Mikasa, dan Armin. Eren yang sangat emosional dan ambisius untuk membantai  semua titan di muka bumi dan ingin melihat dunia luar, Mikasa yang tenang dan berkepala dingin, yang selalu setia mengikuti Eren kemanapun, dan juga Armin yang merasa bahwa dirinya lemah tidak berguna tapi sebenarnya yang paling pintar diantara mereka. 

Tapi, ada satu karakter yang buat gue spesial dan jadi perhatian gue dari episode pertengahan. Dia adalah Jean. Awalnya Jean diperlihatkan sebagai seorang scumbag yang ikut pelatihan militer hanya untuk hidup enak  jadi Military Police—setidaknya dia jujur—dia  bahkan mencemooh mimpi Eren dan terlibat cekcok dengan Eren di hari pertama, dia juga menganggap Eren sebagai saingan, baik dalam hal kepelatihan, maupun dalam cinta (karena dia suka sama Mikasa dan kerap cemburu setiap ngeliat Eren dapet perhatian Mikasa). 





Tapi perlahan-lahan, ketika kejadian demi kejadian terjadi, Jean mengalami peningkatan dengan kepribadiannya, dia menunjukan perubahan, dari seseorang yang sangat egois, menjadi... ya menjadi lebih baik. Berbeda dengan Annie atau Connie—atau mereka belum aja—, ada banyak scene-scene khusus yang memperlihatkan Jean yang sedang berkonflik dengan pikirannya sendiri, bagaimana dia melihat realita, bagaimana dia takut salah mengambil langkah, dan lain sebagainya yang menurut gue itu sangat keren dan bermakna. Jadi kalau ditanya siapa karakter favorit di Shingeki no Kyojin, maka jawaban gue adalah Jean Kirschtein.


Teknologi




Entah karena akhir-akhir ini gue nonton anime yang settingnya masa sekarang dan masa depan terus, pas nonton anime yang settingnya masa lalu kayak Shingeki no Kyojin ini, gue jadi kagum bagaimana anime ini bisa menciptakan suatu teknologi yang belum ada tapi gak terlalu canggih dan masih nyambung dengan setting waktu saat itu. Tentu saja, tak lain dan tak bukan, teknologi yang gue maksud adalah 3D Manuever Gear. 



3DMG di Shingeki no Kyojin ibarat Denden Mushi di One Piece, gue kagum dan pengen punya. Kalau kalian sangat menikmati mainin game Spider-Man di PS1 karena Spider-Man-nya bisa gelayutan di gedung-gedung, dan kalian menjadi lebih gila saat bermain game Ultimate Spider-Man di PS2 karena asik banget mainin Spider-Man ngegelayut dengan manuver yang lebih bebas dan keren sampe lupa misi, maka percayalah, menonton Mikasa gelayutan di antara bangunan dengan 3D Manuever Gear gak kalah serunya.


Animasi




Siapa sih studionya? Wit Studio? Men kata gue sih mereka berhasil mengeksekusi potensi dari Shingeki no Kyojin menjadi anime. Yang gue liat ada dua, pertama animasi ayunan-ayunan dan gelayutan karakter-karakter dengan 3D Manuever Gear yang seru itu, dan yang kedua dramatisasi suasana chaos dan mencekam, termasuk kebengisan titan waktu makan manusia, teriakan putus asa manusia, muka titan yang ngeselin, dan yang paling penting, musik. 



Ya, musik background di anime ini keren dan pas banget, bisa ngedrive suasana hati dan gue yakin kalian setuju. Artwork yang keren juga tak ketinggalan—yang rasanya udah wajib deh artwork keren di zaman kayak gini—dan desain karakter yang bisa menggambarkan fisik orang eropa dan penggambarannya yang tegas untuk memperkuat efek psikologi. Well done.


Plot




Sayang sekali gue gak bisa ngomong banyak di bagian ini karena gue udah gak merasakan “degg-moment” waktu dihadapkan dengan twist-twist cepat nan –seharusnya—bikin cengo. Ini semua gara-gara gue udah terlalu banyak kena spoiler sebelum nonton. Gue udah berusaha menarik diri keluar dan mencoba melihat jalan cerita as if gue masih suci dari spoiler, tapi... gue gak bisa men. Spoiler terlalu laknat untuk dilupakan dan tetep aja gue gak bisa merasakan kehebohan twist itu, yang diungkapkan komentar-komentar orang yang terbukti dengan caps-lock jebol waktu abis nonton episodenya.  Aku kotor maaa aku kotooooor! Yang bisa gue simpulkan cuma plotnya cukup rapih dengan meninggalkan beberapa misteri-misteri kecil di antara misteri besar. Misteri besar tuh misalnya kayak pengetahuan tentang titan yang sedikit demi sedikit terungkap, dan ruang bawah tanah Eren. Sementara yang keren adalah misteri-misteri kecil yang sangat rentan untuk terlupakan, kayak mimpi Eren, dan gap kecil saat Eren amnesia sesaat.

Lain-lain

Oh boy, fandom SnK rame banget ya. Sampe-sampe muncul sosok ustad Rifa’i, padahal di anime sendiri Rivaille munculnya baru dikit, palingan di manga. Dan ngomong-ngomong soal manga, dalam waktu dekat, Level Comics bakal nerbitin Attack on Titan dan akan segera keluar di toko buku kesayangan Anda, uyeah~



Kemudian ada satu pikiran yang tersirat waktu gue lagi nonton Shingeki no Kyojin ini, jalan ceritanya yang cukup panjang dan bersifat “meningkat” (Eren waktu masih kecil, saat udah jadi cadet, lalu join Recon Corps) dan cerita yang mengandung objective-objective dari yang utama (mengalahkan colossal titan) sampe langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencapai itu (harus ke ruang bawah tanah rumah Eren, mengambil kembali Trost, join Recon Corps, dll) ditambah setting masa lalu, kayaknya cocok kalo dibikin game RPG. Coba bayangkan game RPG dengan tokoh utama Eren dan Colossal Titan sebagai final bossnya, ah entah kenapa gue pikir ceritanya cocok banget deh kalo dijadiin game RPG, apalagi kalo bisa main gelayutan pake 3D Manuever Gear, pasti seru. Ya Cuma pikiran iseng sih, tapi siapa tahu nanti dibikin beneran, jangan game visual novelnya aja.

Ya, mungkin itu aja, review ini berdasarkan pandangan dan kesan gue selaku penonton yang korban spoiler dan belum baca manganya. Gue lega karena anime ini worth the wait dan memang gak overrated. Selebihnya biarkan gue menikmati sisa setengah sesi ini dengan kenikmatan full tanpa spoiler *tangis haru*


"Fight! Lose and you die, win and you survive. If you don't fight, you can't win!" - Eren Jaeger

Unknown

Developer

Thanks for Reading my Blog I hope you Like it (おかげで私のブログを読むため、私はそれが好きなのを願って).

0 komentar:

Posting Komentar